NAMA : AYU LESTARI
KELAS : 3KA12
NPM : 11113545
Pengertian
Karangan
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita.
Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam
kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa
kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga
unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah
cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi
dapat
berisi fakta atau fiksi.
Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris,
sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh
narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi
sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk
susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
·
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu
memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat
mengikat pembaca.
·
Bagian tengah merupakan
bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai
klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
·
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada
pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang
berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan
mencari, menemukan, dan menggali ide.
Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1
H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[butuh rujukan]
1. (What) Apa
yang akan diceritakan,
2. (Where) Di mana
setting/lokasi ceritanya,
3. (When) Kapan
peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) Siapa
pelaku ceritanya
5. (Why) Mengapa
peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) Bagaimana
cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia
merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh
narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi
Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran
mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa,atau mendengarkan hal tersebut.
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi
dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan
orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang
berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya
menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman
depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari
kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna
hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat
seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan
ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya
seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai
petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang
sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak
bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia
berjalan menggiring bebeknya ke rawa dekat sawah untuk mencari makan, bebek
yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat
menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang
menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang
berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air
yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon
rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat
indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat
kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat
yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku
juga bisa melihat pemandangan yang indah nan damai.
Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan
hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim
disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema *
Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka
karangan sesuai dengan topik yang dipilih
·
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
·
Manfaat
kegiatan ekstrakurikuler
·
Peranan
majalah dinding di sekolah
·
Sekolah
kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan
bentuk eksposisi: Pada
dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing
pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk
menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Pengertian,macam,sifat dan bentuk karangan
ilmiah,non ilmiah dan metode ilmiah
1. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau
hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan
menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan
penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca
yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari
berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara
jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya
Ciri – Ciri karangan Ilmiah:
Dalam
karya ilimah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu
a
Struktur sajian
b Komponen
dan substansi
c
Sikap penulis
d
Penggunaan bahasa
Macam – macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam
karangan ilmiah, berikut diantaranya :
Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan
penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan
Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen
Kebudayaan, dsb.
Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar
akademik sarjana strata satu (Si).
Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar
akademik strata dua (S2), yaitu Master.
Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar
akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan
tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada
yang dilandasi dengan teori.
Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan
fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karangan Non-Ilmiah:
· Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
· Fakta
yang disimpulkan subyektif.
· Gaya
bahasa konotatif dan populer.
· Tidak
memuat hipotesis
· Penyajian
dibarengi dengan sejarah.
· Bersifat
imajinatif.
· Situasi
didramatisir.
· Bersifat
persuasif.
· Tanpa
dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah
dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan
proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu
hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu
teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh
untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan
menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena
tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang
bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory
verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu
hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan
fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang
cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan
mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang
diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan
(definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan
pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan
terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau
populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam
table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan
penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian
ilmiah :
1. Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan
dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang
mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima
akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung
menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran
yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada
pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu .
a) Hal-hal empirik selalu memiliki
persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal empirik selalu
berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal empirik tidak bisa
secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus
di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila
dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting
bagi seorang peneliti.
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah
antara lain:
Memilih dan mendefinisikan masalah
Survey terhadap data yang tersedia
Memformulasikan hipotesa
Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam
menguji hipotesa
Mengumpulkan data primer
Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
Merumuskan masalah.
Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang
mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori
atau kajian pustaka.
Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan
sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi
atau telaah pustaka.
Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau
penelitian.
Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan
metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode
ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti
dan universal.
Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran
hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila
hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum)
dan bahkan menjadi teori.