INVESTASI BODONG
sebelum kita mengetahui contoh Investasi Bodong, kita akan membahas pemahaman dari Investasi Bodong itu sendiri.
Apa itu investasi bodong?
-investasi ‘
bodong’ ialah penipuan, penipuan berkedok investasi, dimana agar kita mau
untuk berinvestasi biasanya pihak yang
menawarkan kepada kita untuk berinvestasi dan menjanjikan kepada pihak yang
berinvestasi akan mendapat untung yang besar dalam waktu singkat dan instan
Ciri - ciri
Investasi bodong (penipuan)
Ciri-ciri Investasi bodong penipuan - Investasi
bodong lagi-lagi menjdi masalah di masyarakat. Padahal sudah berulang kali hal
seperti ini terjadi dan mengakibatkan banyak orang jadi korban serta pelaku
meringkuk di jeruji besi. Tetapi mungkin sifat bawaan manusia yaitu malas yang
menjadi penyebabnya. Malas berusaha kerja keras, maunya dapat untung besar
tanpa melakukan usaha sendiri, Hal seperti inilah yang dimanfaatkan para pelaku
penipuan investasi bodong. Mereka mengambil celah dari sifat manusia yang malas
berusaha sendiri untuk mencari uang dengan iming-iming investasi dengan bagi
hasil keuntungan yang menggiurkan missal seminggu mendapat bagian keuntungan
sebesar 8 – 15 persen. Kalau dilogika, mana ada sih usaha yang pasti selalu
menghasilkan bagi hasil keuntungan sebesar itu. Mana ada sih bank yang sanggup
memberikan bunga sebsar itu juga. Tetapi karena nafsu ingin cepat kaya dengan
cara malas usaha sendiri, maka penipuan invetasi bodong pun menjadi merajalela
saat ini dengan berbagai bentuk kedok investasi.
Untuk lebih
mengenal apa itu investasi, ada baiknya kita mengetahui juga arti pengertian
investasi (dari wikipedia.org)
- Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik.
- Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru).
- Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga. (sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi)
Nah, dari pengertian investasi tersebut, pada dasarnya investasi merupakan kegiatan menitipkan modal usaha bisa berupa barang/uang/saham dan lain-lain ke orang lain dan mendapatkan bagi hasil dari usaha tersebut. Ketika investasi dikategorikan bodong jika pada akhirnya kegiatan invests tersebut tidak sesuai dengan prjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak dimana si pelaku investasi ingkar janji bahkan melarikan modal investasi. Padahal ciri-ciri investasi bodong bisa kita ketahui lebih dini jika kita termasuk orang yang jeli, karena cirri- investasi yang bodong berbeda dengan cirri investasi yang benar-benar investasi bukan penipuan.
Inilah beberapa ciri investasi bodong atau investasi penipuan yang sering terjadi di masyarakat :
- Menjanjikan Bagi hasil keuntungan yang tidak realistis. Seperti kasus investasi bodong terakhir yang terjadi adalah berupa investasi usaha toko susu yang berhasil mengeruk Rp 5 M dari para anggotanya. Dalam hal ini Pelaku menjanjikan bgi hasil keuntungan 8-15 persen per minggu kepada setiap anggotanya. Pada awalnya, pembayaran bagi hasil berjalan lancer hingga beberapa bulan, namun kemudian Pembayaran seret dan pelaku hilang entah kemana. Kasus seperti ini sering terjadi dengan berbagai kedok usaha investasi bodong seperti berkedok investasi warung makan (pernah terjadi menimpa tman saya), arisan, Forex trading, dan lain-lain.
- Tidak ada Badan hukumnya. Biasanya investasi bodong atau investasi penipuan tidak terdaftar di badan hukum. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga investasi bodong memiliki badan hukum namun pelakunya bener-bener nekat menipu para nasabahnya.
- Tempat usahanya meragukan. Misal tempat usaha yang baru aja dibangun oleh pelaku orang yang tidak kita kenal kepribadiannya sebelumnya. Nggak logis kan tempat usaha kecil misal cuma toko susu dengan omset penjualan tidak seberapa bila di banding bagi hasil yang ditawarkan
- Biaya administrasi untuk bergabung invetasi ini besar. Misalnya untuk alasan bayar produk ini itu untuk menjadi anggota.
- Administrasi dilakukan secara manual sehingga sulit untuk mengontrol kegiatan usaha investasi bodong tersebut dan sulit mengoleksi data yang akurat dari kegiatan investasi tersebut
- Skema bisnis investasi kadang tidak jelas
- Menggunakan model ponzi scheme yaitu dana dari investor baru dipakai untuk membayar keuntungan investor lama, begitu seterusnya sehingga investor terakhirlah yang benar-benar terugikan meskipun dengan dalih bahwa tidak ada istilah anggota terakhir karena pasar selalu tumbuh.. tetapi tetap saja member terakhir rugi, Logikanya seperti itu.
Contoh Investasi Bodong
Inilah Modus Investasi Bodong ala Koperasi Langit Biru
dan PT GAN
Kamis, 7
Juni 2012 | 16:48 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com — Praktik
bisnis investasi bodong dengan pola mirip multi level marketing (MLM)
mulai marak terungkap ke publik. Dua kasus yang belakangan ini terjadi menimpa
Koperasi Langit Biru (KLB) dan PT Gradasi Anak Negeri (GAN). Ribuan anggota dan
investor kedua perusahaan itu pun mengamuk dan merusak kantor KLB dan PT GAN
lantaran bonus yang tak lagi diterima.
Para
petinggi kedua perusahaan itu pun kabur, sementara uang miliaran hingga
triliunan rupiah milik investor tiba-tiba saja raib. Iming-iming keuntungan
jutaan hingga miliaran rupiah ternyata hanya tinggal janji. Berharap untung, justru
buntung yang didapat.
Polisi kini
tengah melakukan penelusuran mendalam atas kedua kasus ini. Dari hasil
penelusuran sementara, polisi menemukan bahwa modus yang dilakukan KLB dan PT
GAN serupa. Berikut ini modus-modus yang digunakan KLB dan PT GAN dalam
menjaring investor dan melakukan usahanya.
Koperasi
Langit Biru (KLB)
Sebelum
berdiri, Koperasi Langit Biru bernama PT Transindo Jaya Komara (TJK). Jenis
usaha mereka adalah pengelolaan daging dan hasil peternakan, bekerja sama
dengan 62 penyuplai daging sapi. Perusahaan itu milik Jaya Komara, seorang
mantan penjual kerupuk.
Setelah itu,
TJK kemudian bertransformasi menjadi Koperasi Langit Biru atau KLB pada Januari
2011. Seluruh kegiatan KLB dipusatkan di sebuah kantor yang beralamat di Perum
Bukit Cikasungka Blok ADF Nomor 2-4, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear,
Kabupaten Tangerang; dan kantor cabang di Jalan BKT Raya, Gang Swadaya VI Nomor
1 RT 008/RW 01, Rawa Bebek, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.
Jaya Komara
dalam koperasi ini juga memiliki posisi tertinggi, yakni Direktur Utama. Untuk
menjaring investor, PT KLB menawarkan dua paket investasi, yakni investasi
paket kecil dan investasi paket besar. Investasi paket kecil bernilai Rp
385.000 atau setara dengan harga 5 kilogram daging dan investasi paket besar
dengan nilai Rp 9,2 juta atau sama dengan 100 kilogram daging sapi.
Profit yang
didapat pada investasi paket kecil yang ditawarkan KLB adalah Rp 10.000 per
hari. Angka itu akan dibagi kepada perusahaan Rp 9.000, sementara investor Rp
1.000. Dengan demikian, dalam satu bulan, investor mendapat profit sebesar Rp
150.000.
Adapun investasi paket besar dibagi lagi ke dalam dua pilihan, yakni investasi non-Bonus Kredit Sepeda Motor (BKSM) yang bonusnya senilai Rp 1,7 juta per bulan (dari bulan ke-1 sampai ke-9). Memasuki bulan ke-10, investor akan langsung mendapat bonus Rp 12 juta. Pada bulan ke-24, investor juga dijanjikan akan mendapat keuntungan Rp 31,2 juta.
Adapun investasi paket besar dibagi lagi ke dalam dua pilihan, yakni investasi non-Bonus Kredit Sepeda Motor (BKSM) yang bonusnya senilai Rp 1,7 juta per bulan (dari bulan ke-1 sampai ke-9). Memasuki bulan ke-10, investor akan langsung mendapat bonus Rp 12 juta. Pada bulan ke-24, investor juga dijanjikan akan mendapat keuntungan Rp 31,2 juta.
Dengan
tawaran yang menggiurkan itu, KLB akhirnya berhasil menghimpun 125.000 anggota
dengan nilai total investasi mencapai Rp 6 triliun. Pihak KLB menjanjikan bahwa
dana investasi itu akan diputarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Tulung
Agung, Jawa Timur. Namun, dari hasil penelusuran aparat kepolisian, bisnis di
Tulung Agung ternyata tidak menghasilkan dan selama ini KLB bekerja gali
lubang-tutup lubang atau hanya mengandalkan uang setoran investor baru yang
masuk untuk membayar bonus investor lama.
Aktivitas
penyerahan bonus akhirnya macet pada bulan Januari 2012 sehingga sejumlah investor
mengadukan persoalan ini ke Polres Tangerang Kabupaten. Kasus dugaan penipuan
dan penggelapan yang dilakukan KLB pun kini sudah dilimpahkan ke Bareskrim
Polri.
PT Gradasi
Anak Negeri (GAN)
PT Gradasi
Anak Negeri (GAN) didirikan pada Januari 2012. Perusahaan ini telah memiliki
investor sebanyak 21.000 orang dengan dana investasi mencapai Rp 390 miliar.
Untuk menjaring investor, PT GAN menawarkan paket investasi atas Sarden Kiku
dengan keuntungan mencapai 10 persen dari modal awalnya setiap minggu. Sistem
investasi yang ditawarkan PT GAN adalah dengan memberikan modal awal minimal Rp
5 juta kepada agen yang menawarkan paket.
Calon
investor dijanjikan akan mendapat 10 persen dari modal awal saat pekan kedua.
Setelah itu, investor akan kembali mendapatkan profit sebesar 10 persen setiap
minggunya hingga minggu ke-52. Bonus tambahan juga diperoleh investor jika
berhasil menarik investor baru. Seluruh bonus diberikan secara tunai dan
menyerahkan cek.
Namun, pada
bulan April-Mei 2012, arus penyerahan bonus itu kemudian macet. Hal ini baru
diketahui setelah ada beberapa investor yang tidak dapat mencairkan cek bonus
yang diberikan.
Pada tanggal 25 Mei 2012, korban yang merasa ditipu
akhirnya melapor ke Polrestro Tangerang Kota. Polisi sempat menggeledah kantor
pusat PT GAN dan lima kantor cabang. Hasilnya, polisi sama sekali tidak
menemukan Sarden Kiku yang awalnya dijanjikan PT GAN sebagai bisnis utama
perusahaan ini. Kasus ini akhirnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya pada tanggal
28 Mei 2012.
SUMBER :